Rabu, 19 September 2018

Bagaimana Harga Saham Terbentuk





Source    : Indonesia Stock Exchange (Bursa Efek Indonesia)
Kategori : Investasi Saham







Harga saham diperoleh dari penawaran dan permintaan pasar yang diolah oleh komputer JATS. Tidak semua order baik jual maupun beli akan menyebabkan terbentuknya harga.
Misalnya investor 1 ingin membeli saham XYZ seharga Rp 5.000,- sebanyak 20 lot, dan investor 2 ingin menjual di harga Rp 5.200,- sebanyak 10 lot.
Pertama order tersebut akan masuk dalam tabel order, dalam hal ini , harga belum terbentuk karena investor 1 ingin membeli pada harga Rp 5.000,- sedangkan investor 2 ingin menjual pada harga yang lebih tinggi yaitu Rp 5.200,-
Selanjutnya order-order tersebut dimasukkan ke dalam tabel pembentukan harga. Dalam hal ini harga beli Rp 5.000,- disebut dengan harga pembelian terbaik atau “Best Bid” sedangkan harga jual Rp 5.200,- disebut dengan harga penjualan terbaik atau “Best Offer”.

Selanjutnya ada investor 3 ingin menjual pada harga Rp 5.100,- sebanyak 50 lot, order tersebut dimasukkan ke tabel pembentukan harga. Berdasarkan prinsip “Price Priority” penjualan, harga jual lebih murah lebih diutamakan dari harga jual lebih mahal. Dalam hal ini harga jual Rp 5.100,- lebih diutamakan dibandingkan dengan harga jual Rp 5.200,- sehingga sekarang ini harga jual Rp 5.100,- menjadi “Best Offer”


Berikutnya ada investor 4, ingin membeli pada harga Rp 4.900,- sebanyak 40 lot, order tersebut dimasukkan ke tabel pembentukan harga. Dalam hal ini, harga beli Rp 5.000,- lebih diutamakan dibanding harga beli Rp 4.900,- sehingga harga Rp 5.000,- tetap menjadi “Best Bid”



Selanjutnya ada investor 5 ingin menjual pada harga Rp 5.100,- sebanyak 15 lot, order tersebut dimasukkan ke tabel pembentukan harga. Dalam hal ini harga jual Rp 5.100,- lebih diutamakan dibandingkan harga jual Rp 5.200,- sehingga harga Rp 5.100,- tetap menjadi “Best Offer”  tapi volumenya bertambah 15 lot dari 50 lot menjadi 65 lot. Penambahan volume ini mengikuti prinsip “Time Priority” artinya untuk harga jual atau beli yang sama maka prioritas utama diberikan untuk order yang masuk duluan. Dalam hal ini order jual untuk investor 3.


Berikutnya ada investor 6 ingin membeli pada harga Rp 5.050,- sebanyak 70 lot. Dalam hal ini harga beli Rp 5.050,- lebih diutamakan dibandingkan harga beli Rp 5.000,- sehingga sekarang ini harga beli Rp 5.050,- menjadi “Best Bid”.




Berikutnya ada investor 7 ingin membeli pada harga Rp 5.100 sebanyak 40 lot. Dari tabel pembentukan harga terlihat  bahwa “Best Bid” = “Best Offer” yaitu harga Rp 5.100,-




Pada saat ini terjadi pembentukan harga atau Matching pada harga Rp 5.100,- sebanyak 40 lot. Pada Tabel Matching terlihat telah terjadi transaksi pada harga Rp 5.100,- sebanyak 40 lot atau sebesar Rp 76.500.000,-