Selasa, 29 Maret 2011

8 Jenis Kebutuhan Perorangan Yang Dapat Dipenuhi oleh Manfaat Asuransi Jiwa


Kategori : Academy, Prudential




    Asuransi Jiwa memiliki manfaat untuk memenuhi beberapa kebutuhan perorangan yang sangat penting. Selama orang masih memiliki kebutuhan akan hal ini, maka keputusan untuk memiliki asuransi jiwa menjadi sebuah keharusan yang mesti diambil. Menunda atau tidak memiliki keinginan untuk mengambil asuransi jiwa sama halnya dengan menabung masalah yang makin lama akan semakin besar dan tentunya akan berdampak dikemudian hari. 
    Kebutuhan orang akan manfaat asuransi jiwa sangat bervariasi sesuai dengan kebutuhan mereka. Secara umum kebutuhan-kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh manfaat asuransi jiwa mencakup hal-hal berikut ini : 
    1. Dependent Living Expense (Biaya Hidup Tanggungan) 
    Orang membutuhkan asuransi jiwa karena merasa perlu untuk memberikan dukungan atau bantuan finansial bagi tanggungan mereka. Kita tidak pernah tahu kapan musibah itu datang, ketika itu terjadi dan orang yang menjadi tulang punggung keluarga meninggal, maka anggota keluarga yang ditinggalkan akan menghadapi masa-masa sulit. (contoh kasus). 
    Asuransi jiwa menjawab hal ini dengan memberikan manfaat uang pertanggungan kepada ahli waris untuk membiayai kehidupan mereka sepeninggal si pencari nafkah sehingga keluarga yang ditinggalkan dapat tetap menjalani kehidupan mereka. 
    2. Education Fund (Biaya Pendidikan) 
    Salah satu tujuan utama orang tua adalah memiliki kemampuan keuangan untuk menyekolahkan anaknya setinggi-tingginya. Karena kematian ayah atau ibu sebagai pencari nafkah menyebabkan menurunnya penghasilan keluarga sehingga biaya pendidikan tidak dapat terpenuhi. (contoh kasus
    Karena itu orang tua dapat membekali diri dan keluarga dengan program asuransi jiwa yang dapat memastikan dana telah tersedia untuk membiayai pendidikan putra-putri mereka tercinta. 
    3. Retirement Income (Pengahasilan Masa Pensiun) 
    Penghasilan masa pensiun dikumpulkan dari semasa muda, namun yang biasanya terjadi seringkali tidak mencukupi untuk membiayai seseorang yang telah pensiun. Ironisnya pula tidak semua perusahaan memiliki dana pensiun bagi karyawannya. 
    Oleh karena itu dibutuhkan asuransi jiwa sebagai tabungan untuk memberikan berbagai keuntungan yang dapat digunakan untuk membiayai kehidupan seseorang di masa tua. 
    4. Mortgage Repayment Fund (Dana Pengembalian Jaminan Utang/ Hipotek) 
    Ketika orang memiliki utang yang harus dilunasi, seperti kredit rumah, kendaraan, dll, untuk memberikan jaminan bahwa ketika suatu ketidakmampuan terjadi atas dirinya, dia dapat menggunakan nilai tunai pada polis asuransi jiwanya sebagai jaminan atas utang tersebut. 
    Dan ketika ia meninggal, asuransi jiwa dapat menjamin bahwa seluruh sisa utangnya dapat tetap dibayarkan. 
    5. Emergencies Fund (Dana Darurat) 
    Ketika seseorang berencana untuk mengembangkan bisnisnya dan untuk itu dia memerlukan dana yang cukup besar, dia bisa menggunakan polis asuransi jiwanya untuk memperoleh dana pinjaman. 
    Atau jika dia memiliki polis Asuransi Jiwa Unit Link, maka ia bisa mengambil investasi yang telah terkumpul untuk membiayai pengembangan bisnisnya tersebut. 
    6. Disability Income (Penghasilan Ketika Cacat) 
    Saat seseorang mengalami risiko cacat/ ketidakmampuan, ia pun tidak dapat lagi bekerja. Ketika ia tidak dapat bekerja maka ia pun tidak lagi dapat memperoleh penghasilan. Dengan memiliki Asuransi Jiwa, ia dapat menggunakan uang pertanggungan yang dibayarkan untuk membiayai hidupnya. 
    7. Health Insurance (Asuransi Kesehatan) 
    Ketika seseorang menderita suatu penyakit yang membutuhkan biaya tinggi untuk pengobatan dan penyembuhannya, dengan asuransi kesehatan ataupun asuransi jiwa dengan manfaat tambahan perlindungan kondisi kritis, tingginya biaya Rumah Sakit, Operasi, dll. Dapat dibayarkan. 
    8. Investment (Investasi) 
    Asuransi jiwa, terlebih asuransi jiwa unit link, dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk investasi jangka panjang maupun pendek yang manfaatnya dapat digunakan untuk memenuhi segala kebutuhan dan tujuan hidup seseorang. 
    Seperti : membeli rumah, mobil, berlibur, membangun bisnis, dll. 
    Dari beberapa kebutuhan tersebut di atas, mana yang menjadi prioritas anda? Sedini mungkin Anda memproteksi diri Anda sendiri dengan cara mengambil asuransi jiwa sesegera mungkin. 
    Menunda ataupun mengabaikan dengan alasan apapun untuk memiliki suatu program asuransi jiwa merupakan suatu risiko yang besar yang harus ditanggung di kemudian hari.
      ~o~

Surat Untuk Ayah


Kategori : Case Study, Prudential


    Pak Lukman dan Pak Budi tinggal di kota Lampung. Mereka berumah tangga dan masing-masing memiliki seorang putri yang umurnya hampir sebaya. Anak Pak Lukman namanya Ani, sedangkan anak Pak Budi namanya Patty. Isteri mereka adalah ibu rumah tangga. Mereka tinggal di perumahan yang sama dan kerja di perusahaan yang sama juga. Karena itulah biasanya mereka akan berangkat kerja bersama dengan memakai mobil secara bergantian, seminggu memakai mobil Pak Lukman dan seminggunya lagi memakai mobil Pak Budi, begitu seterusnya. 
    Suatu hari ketika Pak Lukman dan Pak Budi berangkat kerja, di tengah jalan terjadi kecelakaan yang menyebabkan mereka berdua tidak pernah kembali kepada keluarga mereka lagi, mereka meninggalkan istri dan anak mereka untuk selama-lamanya. 
    Setelah Pak Lukman meninggal, terpaksa istri dan anaknya harus pindah ke rumah kontrakan yang sangat kecil karena rumah mereka yang dulu adalah rumah kredit yang belum lunas pembayarannya, sehingga disita oleh Bank karena Bu Lukman tidak mampu meneruskan angsurannya. Demikian juga harta benda berharga lainnya mulai dijual satu persatu untuk menyambung hidup Bu Lukman dan Ani, putrinya. Harta benda telah habis dan Bu Lukman harus mencari nafkah untuk biaya hidup dan sekolah anaknya. Siang hari Bu Lukman mencuci baju tetangganya dan malamnya menjahit baju pesanan. Karena tekanan hidup ini menyebabkan Bu Lukman mulai saakit-sakitan. 
    Suatu hari pada saat Bu Lukman sedang menjahit, Ani menanyakan pertanyaan yang selama ini mengganjal pikirannya. “Bu, dulu kehidupan kita sama dengan Petty, kenapa setelah ayah meninggal kehidupan kita menjadi begitu berbeda dengan mereka, sampai-sampai ibu harus mencuci baju di rumah Patty, padahal Ani dan Patty sama-sama kehilangan ayah kan?” 
    Jawab Bu Lukman, “Karena Pak Budi memiliki asuransi sehingga pada saat Pak Budi meninggal, keluarganya mendapatkan uang sebesar Rp. 200.000.000,- Ani menanyakan pertanyaan ke ibunya lagi, “ Kenapa waktu ayah masih hidup ibu tidak meminta ayah untuk membeli asuransi juga?” Mendengar pertanyaan tersebut Bu Lukman diam tak bisa menjawab. 
    Pada saat mau tidur, Ani menulis sepucuk surat kepada ayahnya. Isi suratnya seperti ini : 
    Surat untuk Ayah : 
    Ayah,bagaimana caranya untuk mengatakan padamu tentang semua yang telah terjadi pada kami? Sekarang kami tinggal di rumah sewa dengan lampu yang redup dan tempat tidur yang hampir patah. Apakah semua anak harus merasakan penderitaan seperti ini ketika ditinggalkan ayah mereka? 
    Kami sangat miskin sehingga kami harus menjual semua yang kami punya. Jika saja ayah tahu bahwa kami melewati setiap hari seperti ini, Aku yakin, sangat yakin ayah juga takkan tenang walaupun ayah berada di surga. 
    Aku mencintaimu ayah, walaupun engkau takkan pernah kembali. Begitu juga ibu yang setiap malam selalu menangis sebelum tidur. Ia bekerja mencuci baju tetangga di siang hari dan menjahit pada malam harinya. Sehingga aku bisa terus sekolah karena menurutnya hal itulah yang terbaik untukku. Tapi ayah, aku tidak menyalahkanmu karena aku sangat mencintaimu. Dan aku tahu bahwa engkau juga mencintai kami dan engkau tidak mau meninggalkan kami. Dan ayah, tidak mudah bagi kami untuk berkata; Karena itu aku dan ibu harus menderita sekarang ini. 
    ~o~
                  
    Semoga setiap ayah mengerti bahwa anak-anak mereka memerlukan perlindungan asuransi jiwa sehingga kebutuhan mereka terpenuhi. Dan untuk ayah mereka, bukanlah suatu pillihan, saat mereka bisa meninggal. Dan ibu mereka tidak perlu menangis setiap malam. Dan anak-anak mereka yang masih kecil tidak perlu berkata; AYAH……..MENGAPA??
    ~ Surat ini ditujukan untuk semua anak kecil yang tidak mengerti mengapa mereka harus menderita karena kekhilafan orang tuanya. Semoga anak-anak yang masih kecil mendapat perlindungan Tuhan dan tidak merasakan kepahitan hidup.~



Minggu, 27 Maret 2011

Merencanakan Kehadiran Buah Hati


Kategori  : Tips
by           : Anita Maharani

    Kelahiran seorang anak tentunya membawa kita kepada peluang untuk menyaksikan dan mengalami tumbuh kembangnya seorang manusia. Untuk itulah orang tua memiliki tantangan yang besar guna “membuka” dunia ini dan segala potensinya untuk perkembangan anak. 
     
    Seringkali kita lupa untuk mengutamakan perencanaan keuangan dalam keluarga. Dalam sebuah kondisi kehidupan yang baik, kita sering menganggap bahwa tantangan financial seperti apapun pasti bisa kita lewati. Sehingga tidak jarang, ketika terjadi sesuatu yang di luar dugaan, misalnya: kebangkrutan, sakit atau kematian, para orang tua terpaksa mengorbankan apa yang seharusnya menjadi hak anak mereka, misalnya dana pendidikan, demi mempertahankan kelangsungan hidup keluarga. Keadaan seperti ini tentu saja menyulitkan dan menyakitkan tidak saja bagi sang anak, tetapi juga bagi kita selaku orang tua mengalami hambatan dalam memberikan yang terbaik bagi anak-anak kita. Namun, hal tersebut sebenarnya dapat dihindari dengan menerapkan sebuah perencanaan keuangan yang matang. 
     
    Bagi Anda khususnya yang telah merencanakan untuk segera memiliki buah hati, pastikan Anda telah menyiapkan beberapa perencanaan keuangan berikut ini : 
     
    1. Biaya kelahiran
    Carilah informasi mengenai berapa biaya persalinan yang dibutuhkan (persalinan normal maupun dengan operasi), biaya rumah sakit, dan perkiraan biaya pengobatan yang akan dibutuhkan. Selambatnya, informasi ini sudah dimiliki oleh calon orang tua setelah mengetahui kehamilan sang isteri. 
     
    2. Biaya perlengkapan bayi 
    Sebaiknya orang tua muda melakukan survey dengan cermat, mengenai barang-barang perlengkapan bayi apa yang benar-benar diperlukan. Informasi ini dapat diperoleh melalui teman yang sudah berpengalaman sebelumnya, internet, juga survey tempat belanja yang menawarkan harga terbaik dengan mutu terbaik. 
     
    3. Biaya Pertumbuhan dan perkembangan anak 
    Pikirkanlah portofolio investasi untuk anak, hal ini dimaksudkan agar para calon orang tua telah memperoleh gambaran mengenai rencana untuk sang buah hati segera setelah lahir, misalnya apakah nanti perlu membuka rekening tabungan pendidikan, atau asuransi pendidikan. Dalam hal ini keduanya sama baiknya, namun, tabungan pendidikan ditujukan untuk waktu tertentu (misalnya jangka waktu tabungan antara 4 atau 6 atau 12 tahun) sedangkan asuransi pendidikan adalah plan lengkap, dari mulai sang buah hati masuk sekolah hingga bangku kuliah. 
     
    Dari paparan di atas, sebenarnya masih banyak ragam rencana yang dapat disiapkan untuk menyambut sang buah hati, namun pada dasarnya, beragam rencana itu berdasarkan kepada tiga hal di atas. Apapun itu bentuknya, Anda sebagai para orang tua maupun calon orang tua sebaiknya telah melakukan perencanaan secara matang terkait dengan masa depan buah hati tercinta. 
    ~o~
     

    Source : Pru satellite (edisi oktober 2008 - maret 2009)
    Tentang Anita Maharani : Anita Maharani adalah nasabah Prudential dg no. Polis : 29795XXX, 25543XXX, 25581XXX

Selasa, 22 Maret 2011

Memahami Konsep Asuransi Jiwa




Kategori : Pengantar Asuransi Jiwa


    Sebagaimana diketahui bahwa Asuransi Jiwa mencoba untuk mengurangi dampak kerugian aset yang diderita oleh pemiliknya atau pihak-pihak yang menjadi tanggungan pemilik aset tersebut dengan cara memberikan kompensasi kerugian. 
    Sekarang mari kita lihat bagaimana cara kerja asuransi jiwa dalam memberikan kompensasi kerugian finansial yang timbul akibat sebuah musibah atau risiko. 
    Ide dasar cara kerja Asuransi Jiwa 
    Ide dasar cara kerja Asuransi Jiwa adalah sebuah risiko atau kemungkinan timbulnya kerugian atau kerusakan tidak dapat dihindari, tetapi dampak risiko tersebut dapat diminimalisir.
    Mengelola Risiko 
    Risiko dapat diminimalisir dengan banyak cara, perhatikan cara-cara mengelola risiko di bawah ini: 
    1. Menghindari Risiko 
    Menghindari risiko dapat dilakukan dengan menghilangkan kebiasaan atau kegiatan yang mungkin dapat menimbulkan risiko, contoh seorang pria yang khawatir dengan kanker paru-paru akibat kebiasaannya merokok dapat menghindarinya dengan cara menghentikan kebiasaan tersebut. 
    2. Mengendalikan Risiko 
    Mengendalikan risiko dapat dilakukan dengan cara mengurangi frekuensi dan dampak dari kerugian yang mungkin timbul. Contoh seorang pengendara motor harus menggunakan helm dan merawat motornya secara berkala untuk mengendalikan kerugian yang mungkin timbul. 
    3. Menerima Risiko 
    Menerima risiko dilakukan dengan mempertahankan risiko yang ada, contoh seorang mandor di pabrik kimia mungkin tidak merasa perlu untuk membeli asuransi kesehatan atau jiwa karena berpikir dapat menanggung kerugian yang muncul apabila sebuah kecelakaan terjadi. 
    4. Mengalihkan Risiko 
    Mengalihkan risiko dapat dilakukan dengan cara mentransfer risiko dari seorang individu ke sebuah perusahaan, contoh kawatir apabila ia kehilangan kemampuan untuk menghasilkan pendapatan karena meninggal dunia atau kecelakaan, seorang kepala keluarga mungkin akan mengasuransikan jiwanya, melakukan transfer risiko ke perusahaan asuransi jiwa, dengan tujuan menyelamatkan keluarganya dari penderitaan dan kemiskinan dikemudian hari. 


    Mari kita amati beberapa contoh dari mengelola risiko dalam ungkapan di bawah ini : 
    - "Saya tahu berinvestasi di pasar saham sangat berisiko tetapi dalam hidup ini kita harus mengambil kesempatan yang ada" (menerima risiko
    - "Saya tidak mau membangun sebuah rumah di kota yang sering terjadi gempa" (menghindari risiko
    - "Kita tidak pernah tahu kapan kebakaran akan terjadi jadi saya harus membuat pintu keluar darurat di sini" (mengendalikan risiko
    - "Saya akan meminta anak saya untuk membeli polis asuransi jiwa" (mengalihkan risiko
    Asuransi jiwa mengelola risiko dengan cara : 
    Memindahkan dampak kerugian dari seorang individu kepada sebuah grup dan membagi kerugian yang dialami oleh individu tersebut kepada seluruh anggota grup. 
    Memindahkan risiko dari seorang individu kepada sebuah grup 
    Mari kita ilustrasikan bagaimana cara asuransi jiwa bekerja dengan sebuah contoh: 
    Kita asumsikan ada 1000 orang yang berusia 50 tahun dan dalam keadaan yang sehat namun perkiraannya 10 orang mungkin akan meninggal dunia tahun ini. Misalnya saja nilai ekonomis kerugian yang ditanggung oleh satu keluarga yang ditinggalkan adalah sekitar 200 juta rupiah, jadi total kerugian 10 keluarga sekitar 2 milyar rupiah. Jika setiap orang dari grup tersebut atau dari 1000 menyumbang 5 juta rupiah pertahun untuk dana bersama, maka dana yang terkumpul sebesar 5 milyar rupiah per tahun. 
    Artinya risiko yang dihadapi oleh 10 orang tadi disebar ke 1000 (seribu) orang yang tergabung di dalam grup tersebut.
    Tahapan Dalam Bisnis Asuransi Jiwa
    Bisnis Asuransi Jiwa seperti yang dilakukan oleh perusahaan Asuransi Jiwa memiliki beberapa tahapan, apa sajakah tahapan tersebut ?
  • Menyatukan 
  • Menyatukan orang-orang dengan kepentingan asuransi yang sama dengan tujuan untuk membagi risiko yang sama. 
  • Mengumpulkan
  • Mengumpulkan dana atau premi dari sekumpulan orang yang telah disatukan tadi 
  • Membayar 
  • Membayar kompensasi atau klaim kepada mereka yang menderita kerugian 



    Dalam bisnis ini risiko-risiko yang dihadapi setiap individu dipindahkan ke pihak penanggung atau perusahaan asuransi jiwa yang setuju untuk mengganti kerugian dalam jumlah tertentu yang disebutkan di dalam kontrak polis. 
    Penetapan Jumlah Premi
    Sebelum menetapkan premi, perusahaan asuransi jiwa harus memperhatikan beberapa faktor. 
     Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan jumlah premi : 
  • Kemungkinan kerugian 
  • Nilai dari setiap kerugian 
  • Biaya Administrasi yang diperlukan untuk menjalankan usaha seperti mengumpulkan premi dari setiap anggota, mengukur kerugian, membayar klaim, dll 
  • Ambang kesalahan yang mungkin timbul saat memprediksi kerugian
  • Dan faktor lainnya seperti finansial, kesehatan, dan faktor-faktor social.                      
    Sebuah perusahaan asuransi jiwa harus mempertimbangkan seluruh faktor-faktor tersebut sehingga terhindar dari kerugian, seperti misalnya menentukan jumlah premi yang lebih kecil dari seharusnya.
    Bisnis asuransi jiwa tidak lain adalah saling berbagi, hal ini bertujuan untuk menyebar kerugian yang diderita oleh seseorang ke seluruh anggota grup yang menghadapi risiko yang sama.
    Perusahaan Asuransi Jiwa bertindak sebagai sebuah perwakilan, mengelola dana yang telah dikumpulkan atas nama komunitas grup tersebut.
    Perusahaan Asuransi Jiwa juga harus mengatur sedemikian rupa sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.



    Tidak semua risiko dapat diasuransikan 
    Di sini perusahaan asuransi jiwa harus mengetahui bahwa tidak semua risiko dapat diasuransikan. 
    Sebuah risiko dapat diasuransikan apabila: 
  • Memungkinkan bagi perusahaan asuransi jiwa untuk menghitung kerugian secara finansial 
  • Terdapat beberapa jenis risiko yang sama 
  • Nilai ekonomis atau jiwa yang diasuransikan dan risiko yang ditanggung memiliki kepentingan asuransi (insurable interest). 
    Memungkinkan bagi perusahaan asuransi jiwa untuk menghitung kerugian secara finansial 
    Contoh bagi seorang pengangguran, seseorang yang tidak memiliki penghasilan dan tidak mampu membayar premi tidak dapat membeli asuransi jiwa. Mengasuransikan sesuatu yang tidak memiliki nilai ekonomi tidak memungkinkan. Dalam hal ini perusahaan asuransi jiwa tidak akan mungkin dapat mengukur risiko tersebut secara finansial, atau premi yang harus dibayarkan oleh satu orang dalam grup sangatlah besar sehingga terlalu mahal. 
    Terdapat beberapa jenis risiko yang sama 
    Contohnya pelaut. Di sebuah Negara yang hanya memiliki transportasi laut dalam jumlah sedikit. Penawaran asuransi transportasi laut hanya akan menimbulkan kesulitan keuangan bagi perusahaan asuransi. Dalam hal ini tidak terdapat banyak orang yang memiliki risiko yang sama sehingga dana yang dikumpulkan atau premi tidak akan mencukupi. 
    Nilai ekonomis atau jiwa yang diasuransikan dan risiko yang ditanggung memiliki kepentingan asuransi (insurable interest) 
    Contoh Suami Isteri, Rekanan Bisnis. 
    Insurable interest adalah sebuah persyaratan yang terdapat didalam kontrak asuransi dimana disebutkan bahwa seseorang akan menanggung kerugian sebagai akibat dari kematian anggota lainnya dan jumlah kerugian tersebut cukup untuk digunakan sebagai kompensasi. 
    Sebagai contoh seorang suami dan isterinya memiliki insurable interest di antara mereka, rekanan dalam bisnis mempunyai  insurable interest diantara mereka. Seorang kreditur memiliki insurable interest dengan seorang debitur. 
    Dalam contoh ini seseorang akan menanggung kerugian yang timbul akibat kematian orang lain. 



    Law of Large Numbers
    Asuransi Jiwa sebagai alat untuk menyebar risiko hanya dapat bekerja apabila perusahaan asuransi jiwa mampu menanggung risiko yang sama dalam jumlah yang besar. Saat perusahaan asuransi jiwa mampu menanggung risiko yang sama dalam jumlah yang besar maka berlakulah hukum Law of Large Numbers ( hukum bilangan besar). 
    Apa yang diatur dalam Law of Large Numbers? 
    Law of Large Numbers menyatakan apabila jumlah eksposur kerugian meningkat maka prediksi kerugian akan semakin mendekati jumlah kerugian yang nyata (actual loss). 
    Penggunaan Law of Large Numbers akan memungkinkan jumlah kerugian untuk diprediksi secara lebih baik. Hal ini sangat penting bagi perusahaan asuransi jiwa karena mereka harus menentukan jumlah premi atau berdasarkan perkiraan kerugian. 
    Kumpulan premi ini nantinya akan digunakan apabila pemegang asuransi mengalami kerugian.
    ~o~

Minggu, 20 Maret 2011

Mengenal Prinsip Dasar Asuransi Jiwa




    Sebuah Aset adalah segala sesuatu yang memiliki nilai ekonomi. Sebuah aset dapat bersifat tangible (dapat dilihat) atau intangible (tidak dapat dilihat). Tangible aset adalah sesuatu yang dapat anda lihat seperti mobil, rumah, ternak, pabrik atau tanah. 
    Intangible aset adalah sesuatu yang tidak dapat anda lihat seperti misalnya bakat, kemampuan dan pengalaman seseorang. Dalam konteks ini hidup manusia adalah juga merupakan sebuah aset. Dan bisnis asuransi bertujuan untuk melindungi nilai ekonomis dari aset-aset tersebut. 
    Tetapi aset-aset ini mungkin dapat hancur atau tidak dapat digunakan lagi karena sebuah kecelakaan atau sebuah kejadian yang tidak disengaja. 
    Kecelakaan atau sebuah kejadian yang tidak disengaja ini disebut musibah. Kebakaran, banjir, gempa bumi, longsor, sakit, wabah penyakit, kematian, dll, merupakan contoh musibah. Kerusakan atau kehancuran yang mungkin dapat disebabkan oleh musibah-musibah tersebut adalah risiko yang dimiliki oleh aset. Risiko di sini berarti adanya kemungkinan atau ketidak pastian kerugian atau kehancuran yang dihadapi oleh aset tersebut. 
    Hidup manusia merupakan sebuah aset yang dapat mendatangkan pendapatan. Aset ini juga menghadapi risiko seperti kematian, sakit dan cacat yang diakibatkan oleh kecelakaan. Risiko seperti cacat dan kematian membuat seseorang tidak mampu memperoleh penghasilan. Hal ini mengakibatkan pihak-pihak yang bergantung kepadanya atau misalnya keluarga mengalami kesulitan. Asuransi Jiwa menyediakan perlindungan terhadap risiko-risiko tersebut. 
    Mekanisme Asuransi Jiwa 
    Di dunia yang penuh ketidakpastian ini, adakah cara lain untuk melindungi Anda dari risiko? Asuransi Jiwa mempunyai jawabannya. Sebenarnya mekanisme Asuransi Jiwa sangatlah sederhana. 
    Orang-orang yang menghadapi risiko yang sama, sepakat untuk mengumpulkan sejumlah dana atau premi untuk disimpan. Lalu, kapanpun di antara mereka, atau tanggungan mereka, atau keluarga misalnya mengalami risiko, maka mereka akan diberikan kompensasi dari dana simpanan tadi. 
    Polis Asuransi Jiwa 
    Asuransi Jiwa adalah sebuah perjanjian hukum antara perusahaan asuransi dengan pihak yang menggunakan asuransi. Perjanjian ini disebut kontrak asuransi jiwa. Dan bentuk fisik kontrak antara pihak penanggung (insurer) dan pihak tertanggung (insured) disebut polis asuransi jiwa. Melalui perjanjian ini pihak tertanggung atau pemegang polis membayar sejumlah dana secara berkala yang disebut premi, kepada pihak lain yang disebut pihak penanggung atau perusahaan asuransi jiwa. Sebaliknya pihak penanggung atau perusahaan asuransi jiwa setuju untuk membayarkan sejumlah dana atau menyediakan jasa apabila kejadian-kejadian yang dicover seperti kecelakaan, sakit atau kematian, muncul selama masa berlakunya polis. 
    Objek Asuransi Jiwa 
    Orang yang masih hidup dan sehat adalah objek polis asuransi jiwa yang disebut pihak tertanggung (insured). Untuk produk tertentu, pihak tertanggung sekaligus juga pihak penerima atau ahli waris (beneficiary). Untuk polis asuransi jiwa, pihak yang akan menerima pembayaran dari kematian pihak tertanggung (insured) adalah pihak penerima atau ahli waris (beneficiary). Biasanya pihak penerima atau ahli waris (beneficiary) ditentukan sendiri oleh pihak tertanggung (insured). 
    Asuransi Jiwa adalah sebuah perjanjian yang menjamin pembayaran sejumlah dana atas kematian pihak tertanggung (insured) kepada pihak penerima atau ahli waris (beneficiary) atau keadaan lain yang disebutkan di dalam kontrak perjanjian seperti cacat total. 
    Sekarang kita akan melihat bagaimana dengan memiliki asuransi jiwa seseorang dapat memindahkan risiko atau kehilangan pendapatan yang dialami keluarganya pada saat ia meninggal kepada perusahaan asuransi jiwa. 
    Sebagai contoh bapak Guntur. Ia merupakan tulang punggung keluarganya. Oleh karena itu, ia ingin membuat suatu perjanjian sehingga keluarganya tidak akan mengalami kesulitan saat ia meninggal nanti. Ia kemudian mendatangi sebuah perusahaan asuransi jiwa setempat dan melakukan perjanjian atau kontrak asuransi dengan mereka. Ia kemudian membayar sejumlah uang atau premi secara berkala kepada perusahaan asuransi jiwa atau pihak penanggung (insurer) dengan sebuah perjanjian atau kontrak asuransi apabila suatu hari ia meninggal dunia atau kejadian yang dicover atau ditanggung sebelum masa berlaku polisnya berakhir, contoh 20 tahun. Isterinya atau pihak penerima atau ahli waris akan diberikan dana kompensasi oleh perusahaan asuransi jiwa. 
    Catatan : 
    - Perlu diingat bahwa asuransi jiwa tidak dapat mencegah terjadinya sebuah kecelakaan atau kematian 
    - Memberikan kompensasi kerugian finansial yang dialami oleh pemilik aset atau mereka yang merupakan tanggungan dari aset tersebut. 
    - Sebuah asset adalah segala sesuatu yang memiliki nilai ekonomi 
    - Aset mungkin mengalami kerusakan atau menjadi tidak berfungsi karena kecelakaan atau kejadian yang tidak disengaja 
    - Kerusakan atau kehancuran yang mungkin dihadapi asset disebut risiko 
    - Kerusakan dapat dikontrol dengan mengasuransikan asset 
    - Hidup manusia merupakan asset yang paling berharga, risiko seperti cacat atau kematian akan menghilangkan pendapatan tulang punggung keluarga. Asuransi menyediakan perlindungan terhadap risiko-risiko tersebut.
    ~o~